Alexithymia dan pengaruhnya pada hubungan romansa

Alexithymia mengacu pada kesulitan individu dalam mengidentifikasi, memproses, dan mengekspresikan emosi seseorang dengan bahasa yang tepat serta membedakan perasaan tersebut dari sensasi tubuh.

Apa yang diharapkan pacar dari laki-laki berubah dalam artian mereka mengharapkan lebih dan di sinilah banyak laki-laki belum menemukan pendekatan terbaik untuk bisa memenuhi tuntutan tersebut. dalam beberapa dimensi perempuan mengharapkan lebih banyak dan dalam dimensi lainnya mereka mengharapkan lebih sedikit, jadi kami biasanya memiliki hubungan tradisional di mana laki-laki menyediakan stabilitas keuangan dan untuk perempuan di mengurus rumah tangga.

Jadi selama 50 tahun terakhir, banyak sekali perempuan yang memasuki dunia kerja. Mereka tidak membutuhkan laki-laki untuk memenuhi kebutuhan pada tingkat yang sama seperti dulu. Mereka tidak membutuhkan laki-laki dan hal ini meningkatkan jumlah wanita lajang di dunia. Karena perempuan tidak lagi membutuhkan pria untuk stabilitas keuangan, jadi ada beberapa penelitian yang menuliskan apa yang perempuan inginkan dari hubungan, beberapa wanita masih mencari seseorang yang tersedia secara emosional bagi mereka. Walaupun masih ada perempuan yang tertarik untuk menjadi istri piala, tetapi sekarang apa yang lebih dicari perempuan dari sebelumnya adalah sekarang mereka berada di dunia kerja dan adanya kebutuhan dukungan untuk mengatasi tantangan hidup mereka dan perjuangan mereka di dunia saat ini. Disinilah Alexithymia atau buta terhadap keadaan emosi internal menciptakan masalah besar.

Hal yang harus kita selesaikan bersama adalah bagaimana kita sebagai masyarakat dapat memperbaiki separuh populasi dunia yang dikondisikan untuk menekan emosi mereka.

Umumnya, masyarakat memberikan toleransi yang kecil terhadap laki-laki yang merasakan kecemasan.  apakah laki-laki boleh marah seperti jika ada laki-laki yang berteriak dan perempuan yang menangis apakah kita memandang kedua emosi itu sama apakah kita memandang situasi ini sebagai kedua hal ini manusia secara autentik mengekspresikan emosinya? Mudah membayangkan dalam konteks ini sebagai laki-laki adalah pemangsa dan perempuan adalah korban. Begitulah cara kita hidup di dunia saat ini dan kami masih tidak menoleransi pria yang menangis. jadi yang harus kita lakukan dengan pria adalah kita harus menargetkan aspek Alexithymia yang ada pada laki-laki.

Rekomendasi dari kami berupa 

• Psikoterapi
• Pengobatan
• Latihan perhatian
• Teknik relaksasi

Penyedia layanan kesehatan mental memainkan peran penting dalam menawarkan intervensi ini, membantu individu meningkatkan kesadaran dan ekspresi emosional mereka. 

Memahami pilihan pengobatan yang tersedia sangat penting untuk menangani alexithymia secara efektif. Dengan menggabungkan berbagai pendekatan, individu dapat menemukan strategi yang paling sesuai untuk mereka, sehingga menghasilkan peningkatan fungsi emosional dan hasil kesehatan mental yang lebih baik.

Sumber : 

Ditzer, J., Wong, E. Y., Modi, R. N., Behnke, M., Gross, J. J., & Talmon, A. (2023). Child maltreatment and alexithymia: A meta-analytic review. Psychological Bulletin, 149(5-6), 311–329. https://doi.org/10.1037/bul0000391

Holmes, A. & Marella, P. et al. (2022). Alexithymia and Cutaneous Disease Morbidity: A Systematic Review. Dermatology. 238. 1-10. 10.1159/000524736. 

Johnson, M. D., Lavner, J. A., Muise, A., Mund, M., Neyer, F. J., Park, Y., Harasymchuk, C., & Impett, E. A. (2022). Women and men are the barometers of relationships: Testing the predictive power of women’s and men’s relationship satisfaction. Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America, 119(33), e2209460119. https://doi.org/10.1073/pnas.2209460119

Luminet, O. & Nielson, K. A. (2024). Alexithymia: Toward an Experimental, Processual Affective Science with Effective Interventions. Annual Review of Psychology. 76, 741-769. https://doi.org/10.1146/annurev-psych-021424-030718